5

Pers : berkaca dari sejarah


Berita Indonesia,merupakan surat kabar pertama Indonesia yang terbit pada 6 September 1945. Pada masanya, pers telah menunjukkan fungsinya secara matang dan dewasa. Tentu tidak dapat dipungkiri, perjuangan wartawan Indonesia begitu gigih dalam mengambil alih semua fasilitas percetakan surat kabar dari tangan jepang yang kala itu baru saja menyerah pada sekutu. Kondisi perpolitikan Indonesia 1945-1958 dapat dikatakan masih penuh dengan pergolakan. Tidak hanya para pejuang kemerdekaan yang mencoba menata Indonesia kearah yang lebih baik, pers pun memegang peranan dalam tiap propaganda yang dilancarkan guna serangan balik melawan Jepang dan Belanda.

Pada masa itu, sebagian besar surat kabar terbit dalam empat halaman dikarenakan kurangnya pendanaan serta minimnya percetakan. Bahkan, stabilitas percetakan surat kabar masih begitu rapuh seiring dengan kondisi Negara yang masih dalam fase menata diri. Ketika Agresi Militer Belanda kedua misalnya, 124 surat kabar yang sudah terbit di Indonesia menurun drastis dan menjadi 81 surat kabar.

Setelah kemerdekaan, pers Indonesia kembali bergolak. Ditengah banyaknya pemberontakan yang terjadi serta menyusul keputusan Presiden Soekarno yang mengubah sistem Demokrasi Liberal menjadi Demokrasi Terpimpin, pers seolah kehilangan jati diri. Bagaimana tidak, pers yang idealnya berfungsi secara netral dan transparan,nyatanya diharuskan setia pada ideologi Nasakom serta dimanfaatkan untuk memobilisasi rakyat. Bagaimana jika menentang?, tentu saja tanpa ragu Presiden akan melarang surat kabar tersebut beroperasi.

Kini, pesatnya perkembangan teknologi dan kebebasan dalam berpendapat membuat siapa saja dapat menyebarkan informasi dengan cepat dan lugas. Sebut saja email, blog atau yang sedang marak saat ini, facebook.

Mahasiswa, elemen masyarakat yang dapat berperan sebagai penggerak sekaligus kritisi terhadap isu-isu yang tengah berkembang dimasyarakat, sudah seharusnya berperan aktif dalam setiap media informasi. Banyaknya media, mudahnya komunikasi serta kebebasan berpendapat merupakan 3 tombak yang sudah cukup mendukung dalam upaya berperan sebagai pers.

Lalu, sudahkah kita menyadari kemudahan yang ada disekitar kita? Sudahkah pers mahasiswa bergerak secara ideal?


ditulis 27 Agustus 2009

oleh saya yang selalu mencintai sejarah

Share

5 komentar:

  1. smoga ramadhan kali ini dpt memberi berkah bagi Indonesia
    nice post
    slm kenal

    BalasHapus
  2. Amiiin...

    salam kenal jg...
    makasih dah berkunjung =)

    BalasHapus
  3. Choiri : hahaha, background fotonya kan pak karno, melambangkan sejarah...

    sigitafri : terimakasih... =)

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan berkomentar....
Mari saling menginspirasi =)

Back to Top