Senja tidak lupa jalan pulang.
"Hai.." sapanya di depan pintu rumahku sore kemarin. Aku tertegun. Selamanya-kah kini kedatangannya? Tidakkah ia akan pergi lagi seperti sebelum-sebelumnya? Untuk laki-laki yang gemar pergi seketika sepertinya, aku tak punya keberanian memintanya tetap tinggal. Tapi, ada sesuatu yang terasa janggal. Sapaan khasnya sore itu membuatku tersadar, mungkin aku telah menemukan tangan yang kembali ingin kugenggam, namun tidak lagi untuk dilepaskan.
Ada sedikit gundah merasuki diri
saat hujan mulai merintik
ada satu inginku tuk jumpa denganmu
oleh hatiku dilanda rindu
ada sedikit ragu bersitkan diriku
kala senja beranjak jua
namun serpihan rindu
tiada kan menghalangi merintangi langkahku
tiada kan mungkin senjakan hasrat diri
pastikan kasih pastikan kini pastikanlah dirimu
hanya untukmu segala cintaku padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta
pastikan kasih pastikan kini pastikanlah dirimu
hanya untukmu segala cintaku padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta
pastikan kasih (pastikan) pastikan kini (oh kasih) pastikanlah dirimu
hanya untukmu (hanyalah) segala cintaku (untukmu) padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta
pastikan kasih pastikan kini pastikanlah dirimu
hanya untukmu segala cintaku padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta
ku hadir dalam cinta, ku hadir dalam cinta
saat hujan mulai merintik
ada satu inginku tuk jumpa denganmu
oleh hatiku dilanda rindu
ada sedikit ragu bersitkan diriku
kala senja beranjak jua
namun serpihan rindu
tiada kan menghalangi merintangi langkahku
tiada kan mungkin senjakan hasrat diri
pastikan kasih pastikan kini pastikanlah dirimu
hanya untukmu segala cintaku padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta
pastikan kasih pastikan kini pastikanlah dirimu
hanya untukmu segala cintaku padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta
pastikan kasih (pastikan) pastikan kini (oh kasih) pastikanlah dirimu
hanya untukmu (hanyalah) segala cintaku (untukmu) padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta
pastikan kasih pastikan kini pastikanlah dirimu
hanya untukmu segala cintaku padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta
ku hadir dalam cinta, ku hadir dalam cinta
(Kahitna - Pastikan)
Untuk Senja, jika memang aku rumah untukmu, pijakkanlah kakimu ditempat yang sama denganku. Aku khawatir semesta menghukumku karena terlalu setia menunggumu.
Tertanda. Jingga.
Aku cemburu sekali dg sosok Senja yang menginspirasimu, rose..
BalasHapus#eh :"D
Hapusros, seandainya bisa...kan kuhadiahkan sepotong senja ini untukmu
BalasHapuswah, hehe..
Hapustapi sayangnya Senja tida bisa dihadiahkan, Ia akan memilih sendiri pada siapa wujudnya ditampakkan :")
nice post :)
BalasHapusKapan nih Kak Ros nulis puisi lagi, hehehe
BalasHapus