0

Bahagia versi Tuhan

Aku datang dari masa depan. Mengabarkan padamu untuk tidak lupa bahagia, juga untuk percaya pada rencana Tuhan

Hei, masih nangis? Tissue di ruang tamu sudah ludes, di meja makan pun tinggal separuh. Hobi kok ngeluarin ingus, kamu bisa dituntut sebagai penyumbang terbesar pemanasan global lho. Lalu, lihat itu tissue penuh ingus yang berceceran di lantai kamarmu. Jorok! Bersihkan yuk :)

Mau sampai kapan memandangi sms ucapan selamat dari teman-temanmu? Beneran nggak akan kamu balas? Kamu tetap berhasil kan, lulus SPMB meski pilihan kedua. Itu pun pencapaian, sebuah keberhasilan. Meski masih berbeda menurut versimu saat ini, aku tahu. 
Heiii heiii, sudah! Jangan makin kenceng nangisnya.

Cup! Cup! Cup! Jangan membuat Tuhan tertawa dengan tingkahmu itu. Tuhan tahu yang paling baik dibanding rencana-rencanamu. Mau tahu buktinya? Ini aku, kamu di masa depan. Kamu di tahun 2014!

Hei aku dahulu, kamu tahu? Sekarang, di waktu aku menulis surat ini untukmu, tidak ada yang kusesali. Penyesalan yang kurasakan saat ada di posisimu saat ini, tidak lagi berbekas. Sungguh! Aku tidak menyalahkan diri lagi karena merasa kurang rajin belajar, kurang sungguh-sungguh, dan alasan kritis lainnya. Percayalah, meskipun aku tidak bisa memaksakanmu menjalani perkuliahan nantinya dengan lebih giat, setidaknya jalanilah dengan 'baik' saja. Kamu akan mendapatkan teman-teman hebat. Teman-teman yang menjadi lebih dari separuh alasanmu tidak lagi menyesal dikemudian hari. Percayalah :)

Nah kan, lihat. Untuk melek pun kini susah. Matamu terlalu lelah mengeluarkan airmata. Berhentilah menangis, jangan bersedih.

Yasudah, tidak apa-apa, jangan memaksakan diri jika memang kamu masih tak ingin. Semester 1 dan 2 adalah masa-masa transisi, penerimaan, juga pergolakan. Setelah itu, kamu akan mulai mencintai jurusanmu. Karena kamu adalah aku, aku tahu kamu seperti apa. karena kita satu jiwa :)

Tidak ada lagi yang ingin kubocorkan tentang masa depanmu. Aku hanya ingin mengatakan, jalanilah dengan baik proses ini, nikmatilah. Menjadilah Rosi yang ‘seperti biasanya’, ceria dan membawa keceriaan. Kamu bisa, karena aku tahu kamu akan bisa.

Baiklah, silahkan habiskan penyesalanmu  malam ini saja. Besok akan kamu lihat, ibumu pulang dari Pasar membawakan surat kabar. Ada namamu disitu, selamat! Kamu (tetap) berhasil! Jangan lupa bahagia yaa… :)

Salam bahagia.
Dariku, Kamu di Februari 2014
Ku tulis di tempat yang sama ketika kamu sedang menangis. Menangis di malam pengumuman SPMB tahun 2007.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan berkomentar....
Mari saling menginspirasi =)

Back to Top