2. "Sekarang musimnya BBMan,bukan Smsan" Nah lho, iyaa tentu saja itu benar. Fenomena BB yang canggih memfasilitasi fitur BBM antar sesama pengguna BB memang cukup praktis dan functionable. Tapi fenomena ini pun serta merta menciptakan fenomena baru
berupa makin istimewanya anda ketika mendapat sebuah sms. "Lha buat apa? mubadzir donk gak manfaatin fasilitas?" bukan mubadzir, hanya menggambarkan betapa istimewanya seorang yang dikirimi sms semisal ucapan "met tidur" via sms padahal sebelumnya sudah mengucapkan via Chat di beberapa social Networking. Ambil sisi lainnya yaa,bukan sisi "cupu" dan "gak update teknologi"
berupa makin istimewanya anda ketika mendapat sebuah sms. "Lha buat apa? mubadzir donk gak manfaatin fasilitas?" bukan mubadzir, hanya menggambarkan betapa istimewanya seorang yang dikirimi sms semisal ucapan "met tidur" via sms padahal sebelumnya sudah mengucapkan via Chat di beberapa social Networking. Ambil sisi lainnya yaa,bukan sisi "cupu" dan "gak update teknologi"
3. sebuah ucapan,apapun itu, menjadi lebih maknanya ketika dikirim via sms. Hal ini membedakan bahwa anda adalah orang yang dikenal,bukan sebaliknya. Maksudnya? di media online, siapa saja bisa mengenal siapa saja, siapa saja bisa mengobrol dengan siapa saja, siapa saja juga bisa berkomen dengan siapa saja. Namun tidak untuk ber-sms dengan siapa saja *kecuali emang anda ngasihin no.HP lhoo yaa*
Ringkasnya, sudahkah anda mengirim sms ke saya hari ini?
lha kalo yg dituju ga ada sinyal hape piye?
BalasHapus