0

Untuk yang Berulang Tahun Hari Ini


Rasa-rasanya 15 Februari 2013 baru beberapa minggu lalu. Waktu berjalan cepat, berkurang lagi 1 tahun kebersamaan kita.
"selamat ulang tahun...."

Aku masih ingat tahun lalu, saat aku mengirimkan sms ucapan selamat ulang tahun lalu akhirnya tidak mendapat balasan. Memang, tidak semua orang menganggap ulang tahun adalah moment yang spesial. Apalagi, saat usia sudah semakin tua. Ulangtahun bukan lagi moment mewah untuk diingat, ataupun diingatkan.

Hari ini, aku belum mengirimkan ucapan selamat lewat sms ataupun telepon. Baru lewat FB, yang kuyakini tidak akan dibaca olehmu saat ini, Bapak...

Aku akan segera kembali pulang. Didalam kesempitan selalu ada kelapangan, kan ya? Buktinya, baru satu minggu lalu pulang, aku bisa kembali lagi. 

Aku tidak apa-apa, Bapak. 
Memang beberapa kali aku sempat mengeluhkan. Lelah berada jauh dari rumah. Ingin merasakan seperti SD dulu. Setiap berangkat sekolah bisa mencium kedua tangan kalian. Sesekali iri dengan teman-teman lain yang tidak perlu terpisah jauh ribuan kilometer dari orangtuanya saat bekerja ataupun kuliah. Ya, aku pun pernah merasakan 'nelangsa' semacam itu. 

Belum lagi saat mengalami masa-masa sulit sendirian. Meski tidak sepenuhnya sendiri. Tuhan selalu berbaik hati memberikan teman-teman yang selalu bisa kuandalkan. Meski tidak semuanya, tapi selalu ada yang tidak akan pergi kemana-mana saat aku sedang redup dan butuh didengarkan.
Tuhan baik sekali...

Bapak tahu tidak? Bahkan tema kajian yang aku ikuti minggu ini sangat sesuai dengan apa yang sedang aku alami. Saat mendengarkan kajian ini, aku masih sempat tersenyum, bisa-bisanya Tuhan memang :)
Katanya pak Ustadz, "Setiap yang hidup akan mendapatkan ujian. Setiap yang hidup akan mendapatkan porsi dan jatah ujian yang berbeda"
Pak Ustadz juga menceritakan kisah Aisyah putri Abu Bakar yang meski telah sangat baik menjaga diri dan kehormatannya, justru mendapatkan ujian dalam hal tersebut. Iya Bapak, aku sudah tidak apa-apa.

Dulu waktu kecil, Bapak sering banget jewer kupingnya temen-temen cowok sekelasku yang suka gangguin aku. Hehehe.. padahal aku dulu cuma bercerita, tidak meminta Bapak jewer mereka. Tapi, Semisal sekarang aku pengen Bapak jewer kupingnya orang, Bapak mau nggak? Kali ini aku tidak berselera bercerita kisahnya, aku hanya pengen Bapak jewer kupingnya. Itu saja.

Bapak sudah semakin tua, aku pun seharusnya sudah semakin dewasa. Lebih dewasa dari apa yang sudah Bapak banggakan selama ini didepan teman-teman Bapak. Akan kucoba..
Dan, Selipkanlah doa agar aku tidak lagi jauh terpisah dari rumah. Karena jauh dari kalian adalah melelahkan. Diselimuti kekhawatiran karena hal-hal yang sering kalian tutupi dan simpan sendiri saat aku tidak dirumah adalah juga menyedihkan. Mengertilah, niat kalian yang tidak ingin membuatku khawatir justru membuatku semakin lebih khawatir. Meski, aku pun sering melakukan hal yang sama. Maaf.

Selamat ulang tahun, Bapak... Panjang umur, serta sehat dan ganteng-lah selalu...
Salam sayang, putri sulungmu yang selalu ingin pulang.


0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan berkomentar....
Mari saling menginspirasi =)

Back to Top