6

Semesta Bisa Menghukumku karena Terlalu Setia Menunggumu



Cuplikan.
Senja tidak lupa jalan pulang. 
"Hai.." sapanya di depan pintu rumahku sore kemarin. Aku tertegun. Selamanya-kah kini kedatangannya? Tidakkah ia akan pergi lagi seperti sebelum-sebelumnya? Untuk laki-laki yang gemar pergi seketika sepertinya, aku tak punya keberanian memintanya tetap tinggal. Tapi, ada sesuatu yang terasa janggal. Sapaan khasnya sore itu membuatku tersadar, mungkin aku telah menemukan tangan yang kembali ingin kugenggam, namun tidak lagi untuk dilepaskan.


Ada sedikit gundah merasuki diri
saat hujan mulai merintik
ada satu inginku tuk jumpa denganmu
oleh hatiku dilanda rindu

ada sedikit ragu bersitkan diriku
kala senja beranjak jua
namun serpihan rindu
tiada kan menghalangi merintangi langkahku
tiada kan mungkin senjakan hasrat diri

pastikan kasih pastikan kini pastikanlah dirimu
hanya untukmu segala cintaku padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta

pastikan kasih pastikan kini pastikanlah dirimu
hanya untukmu segala cintaku padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta

pastikan kasih (pastikan) pastikan kini (oh kasih) pastikanlah dirimu
hanya untukmu (hanyalah) segala cintaku (untukmu) padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta

pastikan kasih pastikan kini pastikanlah dirimu
hanya untukmu segala cintaku padukan angan kasih
gelora cinta lintaskan rindu nadakanlah asmara
hanya padamu untukmu ku hadir dalam cinta
ku hadir dalam cinta, ku hadir dalam cinta
(Kahitna - Pastikan)

Untuk Senja, jika memang aku rumah untukmu, pijakkanlah kakimu ditempat yang sama denganku. Aku khawatir semesta menghukumku karena terlalu setia menunggumu.
Tertanda. Jingga.

6 komentar:

  1. Aku cemburu sekali dg sosok Senja yang menginspirasimu, rose..

    BalasHapus
  2. ros, seandainya bisa...kan kuhadiahkan sepotong senja ini untukmu

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, hehe..
      tapi sayangnya Senja tida bisa dihadiahkan, Ia akan memilih sendiri pada siapa wujudnya ditampakkan :")

      Hapus
  3. Kapan nih Kak Ros nulis puisi lagi, hehehe

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung dan berkomentar....
Mari saling menginspirasi =)

Back to Top