Perkenalkan, ini Ayah saya...
Ayah yang sangat saya sayangi tentunyaJangan tanya berapa usianya, saya selalu berharap tidak tahu berapa angka tepat usia pria ganteng ini. Bukan karena tidak peduli, tapi saya hanya takut menyadari bahwa beliau selalu bertambah usia tiap tahunnya...
Waktu kecil, saya sering sekali pergi berdua bersama Ayah. Entah hanya sekedar belanja atau pergi ke kolam renang untuk menyalurkan hobi saya "berenang".
Meski cenderung pendiam, ketika dirumah Ayah pun tak jarang melontarkan 'guyonan2 ala tukul arwana . Spontan kami sekeluarga pun tertawa bersama
Sedikit banyak tentu gen2 yang saya miliki adalah turunan dari Ayah. Rangkaian gen yang selalu membuat saya merasa menjadi pibadi yang menarik (ahahahahaha, PD bangettts!!!)
Rambut Ayah mulai beruban, tanpa kacamata plus-nya Ayah sulit membaca, kulitnya pun sudah tidak sekenyal beberapa tahun lalu. Ayah saya telah semakin tua... saya sadar itu....
Moment berpamitan untuk kembali ke tempat kos selalu menjadi moment yang "jlep2" di hepar saya. Melihat tatapan mata Ayah yang selalu berkata "hati-hati nak..." selalu membuat saya meneteskan airmata selama perjalanan.
Hutang saya terlalu banyak dan tidak akan terlunasi selamanya, tapi yang saya tahu, saya tidak boleh membuat airmata Ayah saya menetes karena rasa malu atau marah terhadap saya. Airmata Ayah hanya boleh menetes karena rasa bangga pada anak2nya, saya dan adik saya..
Do'a untukAyah :
semoga Ayah diberi kesehatan dan umur panjang untuk melihat anak-anaknya menjadi anak yang sukses dan membanggakan ...trus bisa bersama-sama dengan Ibu selamanyaaaaaa...
Amiiiiinnn.....
Andai aku ayahmu betapa bahagianya aku mempunyai anak seperti dirimu
BalasHapusSemoga ayahmu membaca "cerita" ini.
Salam Sehati
semoga memng begitu. Amiiin....
BalasHapus^^
semoga ayahnya sehat selalu ya :)
BalasHapusAmiiiin...
BalasHapusmakasih ya ^^