Saat jalan-jalan dengan Ibu saya, seringkali saya disodorkan pertanyaan, "Ibuk sama si 'itu' gendut mana?"
Dan barusan, saat makan siang keluar bersama pak bos dan teman kantor lainnya, pak bos pun bertanya pada saya, "Saya sama bapak 'itu' gendutan mana?" sembari pak bos mengarahkan matanya pada orang yang dimaksud.
Salah seorang teman saya, berinisial 'Z' pun demikian. Saya yang disebutnya 'her second opinion' seringkali dimintai pendapat masalah pemilihan baju hingga model jilbab. 'Aku kelihatan gendut nggak pakai ini? Begini gendut nggak?" dan lain sebagainya.
Jadi, gendut itu definisinya apa? Begitu tidak indahkah gendut sehingga tidak ada yang mau terlihat gendut?
Emmm... menurut saya, gendut itu kiyut.
Lihatlah jempol. Ia gendut, 'jarang' disemati cincin, terasing dari jari yang lain, tapi.... ia simbol kebanggaan.
Lihatlah Jempol, saat usia manusia masih balita, Jari mana yang dipilihnya? Tidak ada jari yang lebih menarik dimata Balita selain jempol.
"Aku ingin seperti ibu jari yang tidak pernah iri dengan telunjuk, meski ia pendek dan gemuk" (twit @nulisbuku tadi malam)
Untuk semua Jempol di muka bumi.
Salam 'Gendut is Kiyut!'
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung dan berkomentar....
Mari saling menginspirasi =)